MediaA1.com-Lampung Selatan-Ditengah derasnya anggaran untuk sektor pendidikan kuhususnya di dinas pendidikan kabupaten Lampung Selatan yang mendapat kucuran dana kurang lebih hampir Rp.60 milyar. Dana anggaran khusus dari pemerintah pusat, yang diperuntukan untuk pelaksanaan pengadaan sarana dan prasarana alat praga hingga rehabilitasi pembangunan fisik gedung sekolah, rupanya belum bisa menyentuh seluruh sekolah yang ada di Lamsel.
Pasalnya masih banyak terlihat bangunan fisik gedung sekolah yang ada di Lampung Selatan masih terlihat miris sudah tidak layak dan perlu diperbaiki. Salah satunya bangunan Gedung Sekolah SDN 2 yang berada di Desa Fajar Baru terlihat memperihatinkan. Gedung sekolah milik pemerintah tersebut terlihat sudah sangat butuk dan sangat membahayakan anak peserta didik yang ada disekolah tersebut.

Terlihat, murid pada saat jam istirahat bermain di bawah bangunan gedung sekolah tersebut dimana langit-langit atap plafon hampir seluruh terlihat jebol begitupun dengan kayu atap juga terlihat sudah rapuh, Jati Agung (5/11).
Menurut Suryanto (45) warga Dusun satu Desa Fajar Baru yang rumahnya berdekatan dengan Gedung sekolah tersebut, mengatakan, bisa dilihat bersama mas kondisi gedung sekolah itu sudah sangat memperihatinkan selain plafon atas sudah terlihat rapuh kayu-kayu rangka genteng pun sudah pada ilang sebagian depan gedung, bukan apa, dikhawatirkan plafon dan kayu yang sudah buruk itu takut menimpah anak-anak di jam istirahat bermain karena tepat dibawahnya.
Suyatini.S.Ag. Kepala Sekolah SDN 2 Fajar Baru saat dikonfirmasi mengatakan, sebenar nya kondisi bangunan gedung sekolah dengan keadaan seperti itu sudah lama pak, kami pun sudah mengupayakan untuk pembangunan nya kepada pihak dinas, informasinya sih pertengahan tahun 2019 kemarin mau ada pembangunan cuma sampai saat ini belum ada realisasinya kami sangat berharap bisa secepatnya di renovasi.
“Tentu kami selaku kepala sekolah beserta dewan guru berharap agar sekolah ini diprioritaskan, tapi kalo tahun ini kayanya tidak mungkin,mengingat batas waktu,akhir tahun ini hanya kurang dari dua bulan,mungkin tahun depan”. Ujar kepsek.
Jelas saja kondisi sekolah yang sudah buruk tersebut menjadi sorotan dari berbagai elemen, salah satunya Anwar, aktivis pemerhati pendidikan ini mengatakan, seharusnya dinas pendidikan Lamsel,dapat memprioritaskan, sekolah mana saja yg perlu segera direhab, inikan aneh,atau orang dinas nya tidak monitor kebawah untuk melihat kondisi fisik sekolah mana saja yang perlu di prioritaskan.
“saya harap dinas pendidikan kedepan dapat lebih cepat merespon usulan-usulan dari sekolah-sekolah yang sudah mengajukan dan memang prioritas mana yang harus disegerakan”.
Jangan sampai ada stigma yang tidak baik ditengah minimnya penyerapan anggaran yang ada di Lamsel ini, uang nya ada kenapa ko bisa Silva, padahal masih banyak pembangunan yang harus dilaksanakan, kalo seperti inikan kita bisa menilai kepala dinas nya yang kurang cekatan dalam menyusun daftar skala prioritas, sehingga jangan sampai kita menyalahkan Plt.bupati terus kalo memang kondisinya seperti ini.
Ukar aktivis muda ini.
(eyos)
Berikan Komentar