A1-TULANG BAWANG- Bantuan dari pusat kota ku (kota kumuh) sebesar Rp1 Milyar, di alokasikan di kelurahan Menggala Kota, Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulangbawang, anggaran sebesar itu di peruntukan pembuatan talud, sumur bor, serta jalan setapak.
Menurut penjelasan Lurah Menggala Kota Heri kepada awak media, bahwa bantuan tersebut berasal dari pusat di bantukan untuk kota kumuh, “Kebetulan kelurahan Menggala Kota yang dapat dana dengan jumlah Rp1 Milyar,” ucapnya. Selasa (18-08-2020).
Masih penjelasan Heri, dana tersebut dialokasikan untuk perbaikan talud yang berada di lingkungan Menggala jalan empat sepanjang lebih kurang lapan ratus meter, dan pembuatan sumur bor dua unit, serta pembuatan jalan setapak di daerah gang albarokah kandung.
“Dana tersebut di serahkan kepada kelompok LKM dan KSM supaya dapat di pergunakan sesuai jugnis yang ada, sehingga betul betul pekerjaan tersebut dapat di manfaat kan oleh Masyarakat,” Jelasnya.
Disini hasil pantauan awak media ini di lapangan bahwa pembentukan kelompok tersebut tidak berdasarkan hasil musyawarah, mungkin tinggal tunjuk saja oleh lurah, di karenakan adanya Covit 19 yang marak selama ini.
Mirisnya lagi setelah awak media kompirmasi kepada Ketua KSM yang bernama MN dan bendahara YS lewat telpon seluler, terhadap awak media mereka berdua membenarkan bahwa bantuan tersebut, tetapi mereka berdua merasa kecewa sekali di karenakan setelah penarikan dana dari salah satu bank, “Dengan jumlah cukup besar lalu dana tersebut di transfer ke salah satu rekening toko oleh ketua LKM yang bernama BN, tetapi kegunaannya kami tidak tau,” terangnya.
Setelah dana tersebut di transfer ke salah satu rekening, sudah itu kami di ajak pulang oleh ketua LKM, tetapi anehnya lagi kok belanja barang matrial untuk pembangunan talud dan lain-lain, kami tidak tau berapa harga batu per kobikasi, pasir satu mobil, apa lagi nota pembelajaan, sedangkan apa bila terjadi yang tidak di inginkan, “Jelas kami ikut di bawa- bawa di karenakan kami selaku ketua dan bendahara kok tidak tau nilai harga pembelanjaan,” ujarnya.
Menurut penjelasan YS terhadap awak media, bahwa mereka yang terbentuk kelompok baik itu ketua dan anggota tidak ada kejelasan sistim kerjanya bagai mana, apa kah kami sebagai membantu saja pekerjaan yang dari pusat itu, selaku buruh atau pengawas kami tidak tau, Karena belum ada kejelasan, sebab kami ini punya tanggung jawab baik di pekerjaan ataupun selaku kepala keluarga,” paparnya.
Setelah di tanya oleh awak media mengenai keluhan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) lurah Menggala Kota Heri mengelak, tidak tau bagai mana sistem kinerja nya, apa bila kerja cuma hanya gotong royong saja lebih baik masyarakat nya kerja di masjid saja ketahuan amal nya, “Soal awak media ingin tau secara detailnya mengenai pekerjaan ini tunggu saja pihak konsultan, dan pendamping dari pusat, ” tutupnya. (Tim).
Berikan Komentar