Proyek pengamanan pantai atau breakwater yang berada disepanjang wilayah pesisir kalianda yang sedang dibangun di dua titik yakni Desa Maja kecamatan Kalianda dan Desa Sukaraja kecamatan rajabasa Kabupaten Lampung Selatan yang dikerjakan oleh dua perusahaan kontraktor besar yakni PT.MFA dan PT.BRP terus dikebut.
Dari pantauan, saat ini pembangunan pemecah gelombang masih terlihat terus dikerjakan, salah satunya yang berada di desa Maja dimana pekerjaan telah mencapai progres 21 persen ketahap penyelesaian pembangunannya,ujar Rimlan, penanggung jawab proyek saat dijumpai dikantornya, Sabtu (4/04/21).
Saat dikonfirmasi lebih lanjut, Pengusaha berlatar belakang aktivis ini mengatakan, saya mengajak semua pihak tak terkecuali insan pers agar dapat mendukung pembangunan yang bersumber dari pemerintah pusat tersebut.
“Semua harus bisa memahami dan mendukung untuk pembangunan breakwater, bila iklim disini kondusif, pelaksana pekerjaan juga bisa konsentrasi untuk menyelesaikan pekerjaan breakwater tersebut,, sehingga manfaat pembangunan penahan pantai itu manfaatnya dapat cepat dirasakan warga sekitar”.
Lanjut Rimlan, tentu kita harus berterimakasih dengan pemerintah pusat melalui BBWS SNVT Way Mesuji Lampung yang sudah menjatuhkan pembangunan waterbreak tersebut ke daerah kita ini, mengingat banyak juga daerah lain yang mengusulkan pembangunan yang sama tetapi belum dapat di realisasiskan seperti yang ada di daerah kita ini,tekan pria yang akrab dikalangan media ini.
Selain terbatasnya anggaran untuk proyek besar, lanjut Rimlan, bila kita menunggu pembangunan dari APBD kabupaten dan provinsi sudah sangat sulit untuk dilakukan pembangunan breakwater kalo bukan melalui Dirjen dan dan BBWS SNVT way Mesuji Propinsi Lampung,karna daerah kita sudah diprioritaskan untuk pembangunan yang sangat diharapkan oleh warga peseiri Kalianda ini.
Saat ditanya terkait adanya pemberitaan yang terkesan negatif terkait proses pekerjaan ini,Pengusaha berlatar belakang aktivis ini menjelaskan,”
“Semua harus memahami,bila terus kita mengkritik tanpa memberikan solusi itu kurang tepat juga, bila seperti itu kan terkesan tendensius dan seperti mencari cari kesalahan,jadi harus objektif juga”kata Rimlan
“karna selain sub kon tenaga kerjanya juga semuanya melibatkan warga lokal dan managemen pekerjaan disini semua juga terbuka karna memang diawasi oleh semua pihak,baik warga masyarakat, konsultan bahkan badan pemeriksa lainya” jelas Pria yang akrab dikalangan media aktivis ini.
Bila semua elemen mendukung dan menyambut baik pembangunan perintah ini zsaya yakin, nantinya pemerintah pusat dapat menambah pembangunan breakwater untuk daerah pemukiman pesisir pantai yang belum di bangun,mengingat masih banyak daerah pesisir kalianda yang masih membutuhkan breakwater ini.
Menurut nya, pekerjaan proyek pembangunan pengaman pantai atau breakwater sangat memberikan manfaat bagi perlindungan wilayah pesisir. Selain untuk pengamanan garis pantai dari gelombang pasang, nantinya daerah yang dibangun waterbreak tersebut dapat dijadikan ruang terbuka hijau yang ada dipinggir pantai sebagai sarana wisata bagi warga sehingga dapat meningkatkan ekonomi warga sekitar.
Karna pembangunan penahan pantai ini lanjut Rimlan,tidak hanya membuat tanggul batu saja, seperti yang kita lihat saat ini, disini juga nantinya akan dibangun area joging track,bersepeda dan taman terbuka hijau sebagai sarana wisata, pasti kedepan sangat jelas manfaat pembangunan ini.
“Jadi semua harus bersyukur nikmat ini bila pembangunan kita ingin bertambah,kalo pembangunan waterbreak ini dialihkan ke daerah lain, yang rugikan masyarakat kita sendiri,bila pekerjaan ini dialihkan”.pungkas Rimlan.(*)
Berikan Komentar